Aku mengenalmu sekarang lebih dari mengenalmu yang dulu
Bagaimana kamu mengecup keningku, mempererat pertemuan jari-jari kita, mengusap lembut kepalaku, serta cubitan kecil untuk pipiku
Selalu seperti ini saat bertemu, sekarang..
Tapi nanti, saat kita sudah tidak sedekat ini secara fisik, mimpi yang akan membantu kita untuk mengulangi memori-memori itu, teknologi yang akan membantu kita untuk menyampaikan rindu, serta hatiku yang akan membantu untuk membuatmu terus berada disitu..
Ah, selalu menyedihkan jika harus memaksa otakku untuk merekam semua tentang ini, tentang suatu hari dimana aku sudah tidak bisa menemuimu setiap akhir minggu, dimana aku tidak bisa dengan mudah memintamu untuk memberikan bahu saat aku membutuhkannya..
Sudah bukan saatnya untuk mengedepankan keegoisan pribadi, kita masih bersama sampai saat ini karena keinginan bersama, keinginan untuk bisa meraih impian masing-masing, dan menjadi apa yang sudah diinginkan walau harus berusaha mati-matian..
Berjanjilah untuk menjadi seperti apa yang kamu harapkan, orang tua mu harapkan, dan sudah pasti seperti apa yang aku harapkan. Untuk hubungan ini? Biarkan Tuhan yang mengambil alih, pun kita sudah melihat hasilnya sekarang, Dia Maha (lebih) Tahu..
